10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan oleh Investor dan Trader Pemula

10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan oleh Investor dan Trader Pemula

Pemula
Nov 19, 2024
Kesalahan adalah pelajaran termahal, tetapi juga guru terbaik.

10 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan oleh Investor dan Trader Pemula

 

          Ada sebuah pepatah yang penulis sukai dan gunakan sebagai motto hidup: “Kesalahan adalah pelajaran termahal, tetapi juga guru terbaik.” Tentu saja, kita tidak perlu membuat kesalahan sendiri untuk belajar (meskipun itu adalah cara belajar yang sangat efektif). Kita dapat memanfaatkan kesalahan orang lain sebagai pelajaran berharga bagi diri kita sendiri. Dalam artikel ini, kami telah merangkum 10 kesalahan investasi yang pasti dapat menjadi pelajaran berharga bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi.

 

1. Memiliki Ekspektasi Keuntungan yang Tidak Realistis

 

       Memiliki ekspektasi keuntungan yang tidak realistis adalah jebakan umum bagi investor pemula. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk, seperti berinvestasi dalam aset yang terlalu berisiko atau melakukan perdagangan terlalu sering, yang dapat berujung pada kerugian. Daripada berharap menjadi kaya dengan cepat, lebih baik menetapkan tujuan yang masuk akal berdasarkan kondisi pasar dan merencanakan investasi dengan hati-hati. Penelitian mendalam dan pemahaman terhadap toleransi risiko Anda akan membantu Anda berinvestasi dengan lebih efektif. Pengalaman yang diperoleh secara bertahap lebih mungkin membawa kesuksesan daripada tergesa-gesa mengejar hasil cepat.

 

2. Kurangnya Tujuan Investasi yang Jelas

 

       Tidak memiliki tujuan investasi yang jelas adalah masalah utama bagi investor pemula. Tanpa tujuan yang spesifik, keputusan investasi seringkali tidak terarah, sehingga sulit untuk menilai apakah investasi tersebut berhasil atau tidak. Investor sebaiknya menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas, seperti tingkat pengembalian yang diinginkan dalam periode tertentu dan tingkat risiko yang dapat diterima. Dengan memiliki tujuan yang jelas, perencanaan investasi dapat dilakukan dengan lebih baik, pemilihan aset lebih sesuai, dan strategi dapat disesuaikan segera jika hasilnya tidak memenuhi harapan. Oleh karena itu, sebelum mulai berinvestasi, luangkan waktu untuk memikirkan dan menuliskan tujuan pribadi Anda dengan jelas.

 

3. Terlalu Fokus pada Hasil Jangka Pendek

 

       Terlalu fokus pada hasil jangka pendek adalah jebakan bagi investor pemula. Mereka sering kali mengabaikan peluang bagus yang dapat memberikan pertumbuhan di masa depan karena hanya tertarik pada keuntungan cepat. Kebanyakan investor pemula cenderung sangat emosional dalam berdagang, yang berisiko menyebabkan kerugian besar. Selain itu, ketika mereka mengalami kerugian, mereka bisa saja melewatkan potensi pertumbuhan dari perusahaan yang secara fundamental kuat. Investor sebaiknya mempertimbangkan baik peluang keuntungan cepat maupun pertumbuhan secara bertahap, dengan mempertimbangkan risiko terhadap pengembalian secara hati-hati. Jangan terlalu terburu-buru, tetapi juga jangan menunggu terlalu lama hingga melewatkan peluang yang baik.

 

4. Terlalu Bergantung pada Indikator Tanpa Belajar Analisis Price Action

 

       Bagi trader aktif, terlalu bergantung pada indikator tanpa mempelajari analisis price action adalah kesalahan yang umum. Beberapa indikator mungkin tidak menunjukkan sinyal tertentu yang justru dapat terungkap melalui pergerakan harga, sehingga menyebabkan peluang trading terlewatkan. Selain itu, menggunakan indikator saja tanpa memahami perilaku harga sebenarnya dapat menyebabkan analisis yang salah dan keputusan yang kurang tepat. Oleh karena itu, investor sebaiknya mempelajari analisis price action bersamaan dengan penggunaan indikator untuk mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif dan akurat. Pendekatan ini dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari investasi di pasar.

 

5. Overtrading

 

       Kecemasan atau keserakahan dapat mendorong kita untuk melakukan trading terlalu sering. Overtrading, terutama dalam kondisi pasar yang volatil, dapat meningkatkan risiko dan biaya transaksi. Trading yang terlalu sering juga dapat menghasilkan keputusan yang buruk akibat emosi sesaat daripada mengikuti strategi yang telah direncanakan. Solusinya adalah memiliki strategi trading yang jelas dan mematuhinya. Tetapkan tujuan, titik masuk dan keluar, serta rencana manajemen risiko sebelumnya untuk menghindari keputusan impulsif. Trading dengan disiplin dan kesabaran akan membantu mengurangi volatilitas portofolio.

 

6. Salah menilai risiko, baik terlalu besar maupun terlalu kecil

 

       Mengambil risiko yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian besar, sementara terlalu berhati-hati dapat mengakibatkan hilangnya peluang keuntungan. Solusinya adalah menemukan keseimbangan dengan mempertimbangkan tujuan investasi Anda, menilai kondisi pasar, dan mendiversifikasi risiko secara tepat. Selain itu, penting untuk meneliti informasi secara menyeluruh, menganalisis berbagai faktor yang dapat memengaruhi investasi, dan menyesuaikan strategi sesuai dengan kondisi pasar yang berubah. Manajemen risiko yang efektif membantu investor menghadapi volatilitas dan mencapai tujuan keuangan dengan mantap.

 

7. Membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah karena keputusan emosional

 

       Secara normal, tujuan kita adalah membeli pada harga rendah dan menjual pada harga tinggi untuk memperoleh keuntungan. Namun, membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah sering terjadi di pasar, biasanya akibat keputusan emosional yang impulsif, seperti ketakutan dan keserakahan yang sangat memengaruhi perilaku investasi. Sebagai contoh, terburu-buru membeli ketika harga melonjak karena takut ketinggalan (FOMO) atau menjual panik ketika harga jatuh, yang akhirnya menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Sebagai gantinya, investor harus memiliki rencana investasi yang jelas dan mematuhi prinsip-prinsipnya, menganalisis informasi dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan, dan tidak membiarkan emosi sesaat memengaruhi penilaian.

 

8. Mengikuti trading teman atau kenalan

 

       Melakukan trading berdasarkan rekomendasi teman atau kenalan adalah kesalahan besar yang sering dilakukan oleh investor pemula yang memasuki pasar tanpa pengetahuan yang cukup. Mereka juga sering kali tidak dapat menilai seberapa dalam pengetahuan teman mereka. Lebih baik memperoleh pengetahuan dasar dan setidaknya memahami bagaimana teman Anda menganalisis investasi, strategi apa yang mereka gunakan, dan toleransi risiko mereka.

 

Tanpa analisis dan pengambilan keputusan pribadi, Anda mungkin berinvestasi dalam sesuatu yang tidak sesuai dengan situasi keuangan atau toleransi risiko Anda. Meskipun saran dari kenalan terdengar meyakinkan, itu tidak menjamin hasil yang baik. Sebelum berinvestasi, pelajari dan analisis informasi secara menyeluruh sendiri, daripada hanya mendengarkan orang lain.

 

9. Tidak mampu membedakan antara noise dan informasi penting

 

       Tidak membedakan antara noise dan informasi yang berguna adalah masalah umum bagi investor pemula. Di tengah banyaknya data keuangan, keputusan yang buruk dapat dengan mudah terjadi tanpa penyaringan yang tepat. Investor mungkin membuang waktu dan energi pada rumor atau opini yang tidak relevan, alih-alih fokus pada faktor fundamental dan informasi yang benar-benar memengaruhi investasi. Oleh karena itu, latih keterampilan untuk memilah dan menganalisis informasi. Investor yang baik harus belajar fokus hanya pada informasi yang relevan langsung dan tidak terpengaruh oleh tren atau berita yang tidak memengaruhi pengambilan keputusan.

 

10. Menganalisis pasar dengan satu kerangka waktu saja

 

Saran untuk trader: menganalisis pasar hanya dengan satu kerangka waktu adalah kesalahan yang sering diabaikan banyak orang. Ini dapat menyebabkan Anda melewatkan sinyal atau tren yang terjadi dalam periode lain. Melihat hanya dari satu perspektif kurang memberikan gambaran pasar yang komprehensif, yang dapat menyebabkan keputusan yang buruk. Disarankan untuk mempertimbangkan beberapa kerangka waktu secara bersamaan, seperti harian, mingguan, dan bulanan, untuk mendapatkan arah pasar yang lebih jelas. Melihat beberapa kerangka waktu membantu memahami perilaku harga dengan lebih baik.

 

Kesimpulan

 

Investasi terbaik dengan pengembalian jangka panjang tertinggi adalah berinvestasi pada diri sendiri. Sebelum mulai berinvestasi di pasar keuangan, kita harus mengembangkan pengetahuan keuangan dan investasi, mempelajari prinsip dasar, strategi, dan berbagai alat secara terus-menerus untuk membangun fondasi yang kuat dalam pengambilan keputusan investasi. Pelajari cara menganalisis data secara rasional dan kendalikan emosi agar tidak memengaruhi keputusan. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan dan emosi yang stabil, karena ini akan membantu Anda berinvestasi dengan cara yang paling efektif.